Langkah Kecil Bagi Bangsa

“Apa sih langkah yang sudah kamu berikan bagi Indonesia?”

Aku pertama mendapatkan pertanyaan di atas kala mengikuti seleksi LPDP. Saat itu, sungguh aku bingung apa jawaban yang bisa kuberikan. Bagi seseorang dengan sindrom impostor, pertanyaan ini hampir mustahil untuk dijawab. Bayangkan, ada bangsa yang sebegini besar dan kamu hanyalah satu noktah kecil tak kasat mata di dalamnya. Apa yang bisa kamu perbuat bagi bangsa? Bukankah bentuk kontribusi bagi bangsa itu jadi semacam delusi semata? Saat itu, aku menjawabnya dengan menyebutkan beragam aktivitasku, yang saat itu aku sendiri melihatnya sebagai omong kosong.

Pertanyaan ini kembali aku temukan di Kontes Blog #Superbercerita. Jujur, aku hampir memilih untuk menulis tentang orang lain di topik Superhero Negeriku. Rasanya, aku masih tak memiliki jawaban atas pertanyaan di atas. Rasanya, masih mustahil bagi seorang yang bukan siapa-siapa untuk bisa berkontribusi bagi bangsa.

Beberapa waktu lalu, aku mendapat shock therapy dari seseorang. Ia bertanya, ketika keluargaku, teman-temanku, dan pasanganku sendiri percaya akan kemampuanku dan mengandalkanku untuk banyak hal, kenapa aku tidak percaya akan kemampuanku sendiri? Setidaknya kalau itu susah, kenapa tidak memutuskan untuk percaya pada orang lain yang mengatakan kalau aku mampu?

He is right. Saat aku tidak bisa percaya pada diri sendiri, di saat itu pula aku menyangkal semua orang yang sudah mempercayai dan menaruh harap padaku. It might be hard to trust your own distorted views, tapi kenapa tidak percaya pada orang lain?

Menilik kembali, ternyata kontribusi bagi bangsa tak harus melulu berbentuk inisiatif besar. Melalui inisiatif kecil untuk memupuk diri dan orang-orang di sekitar kita, itu saja sudah merupakan kontribusi bagi bangsa. Ingat, bangsa yang maju membutuhkan manusia yang sehat akal, sehat pikir, sehat jiwa, dan sehat jasmani. Maka, bukankah dengan me-nurture diri dan sekitar, kita sudah meletakkan bata-bata kecil untuk jalan bangsa menuju ke masa depan yang lebih baik?

Langkah tak melulu harus besar. Hampir semua perubahan besar berawal dari langkah kecil seseorang yang berani memulai dan mendorong diri untuk berkembang. Langkah kecil itu yang mendorongku bergabung dengan perusahaan social commerce dengan misi untuk memajukan perekonomian bangsa. Menjadi roda gigi kecil dalam inisiatif besar, kenapa tidak? Bukankah itu langkah konkrit bagi negara?